Hari Ibu dan Perjuangan Perempuan dalam Mendidik Generasi Bangsa

Hari Ibu dan Perjuangan Perempuan dalam Mendidik Generasi Bangsa

  • Artikel
  • December 22, 2024
  • No Comment
  • 32

Oleh : Imam Syafei adalah  (Mahasiswa Penmas UPI Bandung, Kader MKGR, Kader Golkar)

Mangimam.id, Artikel : Tak dapat dimungkiri kehadiran teknologi digital telah mengubah kehidupan masyarakat di segala bidang. Di era yang serba digital ini, masyarakat hidup dengan berbagai kemudahan. Tentu hal ini membawa kenyamanan bagi banyak orang yang dapat memanfaatkannya dengan baik.

Namun, selain membawa dampak positif bagi kehidupan masyarakat, kehadiran teknologi juga membawa banyak tantangan, bahkan menyebabkan kemerosotan moral dan sikap sosial yang mulai luntur di tengah masyarakat, terutama di kalangan generasi muda. Nilai-nilai moral yang memudar tempak jelas dari berbagai perilaku negatif yang melibatkan generasi muda. Di antara contoh kemerosotan moral generasi muda adalah meningkatnya penggunaan narkoba, minum-minuman keras, judi online, seks bebas, penipuan, tawuran antarpelajar, mengambil barang orang tua tanpa izin, dan berbagai tindakan lain yang bertentangan dengan norma hukum dan agama.

Lantas apa penyebabnya? Tentu banyak faktor yang menyebabkan kemerosotan moral itu bisa terjadi, seperti kemudahan akses ke konten-konten negatif yang bertebarab di media sosial, penggunaan platform digital yang berlebihan (kecanduan), perundungan yang dilakukan melalui media sosial, dan penyebaran hoax yang dikonsumsi mentah-mentah tanpa dicek terlebih dahulu keberanarannya.

Dalam konteks ini, Ningrum (2015) menyatakan, akibat dari ketergantungan dan ketidakbijakan dalam menggunakan media sosial tersebut menimbulkan hilangnya kepribadian diri generasi muda sebagai bangsa Indonesia, dan problematika baru yang mengarah pada budaya, nilai moral, etika, dan norma yang ada, serta menjadikan generasi muda kurang cakap berkomunikasi di dunia nyata dan menjadi pribadi yang individualistik.

Al-Ummu Madrasatul Ula

Kemerosotan moral di kalangan generasi muda tak bisa dianggap remeh. Persoalan ini perlu dicarikan solusi karena dalam jangka waktu lama sangat berbahaya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam konteks ini, orang tua, khususnya ibu memiliki peran dalam mencetak generasi bangsa yang unggul dan berakhlak mulia.

Sejatinya peran ibu lebih utama dan dominan daripada peran ayah. Hal ini perlu dipahami karena ibu orang yang lebih banyak menyertai anak-anaknya sejak seorang anak itu lahir, bahkan pengaruh ibu terhadap anak nya dimulai sejak dalam kandungan. Dengan demikian, dari kehidupan keluarga inilah keberhasilan atau kegagalan setiap orang ditentukan. Keluarga juga sering dikatakan sebagai sekolah pertama bagi anak-anak (al-ummu madrasatul ula).

Ibu ibaratnya sebagai guru yang harus bisa mendidik anak agar bisa cerdas dan berkepribadian baik. Layaknya seorang guru, ibu memiliki peran penting dalam mendidik anak mengenai pendidikan moral atau akhlak. Pendidikan ini perlu ditanamkan sejak dini mengingat tentangan kehidupan di era teknologi digital semakin kompeks.

Menurut Apria Sanri (2023), ibu merupakan penanggung jawab utama terhadap pendidikan, baik mendidik akhlak maupun kepribadian mereka dan harus bekerja keras dalam mengawasi tingkah laku mereka dengan menanamkan perilaku terpuji serta tujuantujuan yang mulia. Ibu memiliki peran begitu besar dalam menentukan masa depan anak karena ibu adalah madrasah yang akan memberikan qudwah (keteladanan) bagi sikap, perilaku dan kepribadian.

Akhirnya, di momen peringatan Hari Ibu kali ini, kita mengajak kepada ibu-ibu seluruh Indonesia untuk lebih serius dan maksimal memberikan pendidikan moral bagi anak-anaknya. Penguatan pendidkkan moral tentu sangat penting di tengah kompleksitas tantangan hidup di era teknologi saat ini. Dengan memberikan perhatian yang lebih serius terhadap pembentukan akhlak generasi muda, maka di masa mendatang Indonesia akan memiliki pemimpin-pemimpin muda yang berakhlak mulia dan berwawasan luas. Dengan modal inilah Indonesia akan mampu naik level menjadi bangsa yang maju dan bermaartabat.

redaksi

Related post

Pro-Kontra Anak Bermasalah Dibina di Barak Militer

Pro-Kontra Anak Bermasalah Dibina di Barak Militer

Penulis Imam Syafei Sebagai Sekretaris MKGR Jabar ARTIKEL – Belakangan ini media massa diramaikan dengan pemberitaan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi…
Mahasiswa Doktoral S3 Pendidikan Masyarakat UPI Kompak Gelar Pelatihan Deep Learning

Mahasiswa Doktoral S3 Pendidikan Masyarakat UPI Kompak Gelar Pelatihan…

KEGIATAN – Kegiatan pelatihan bertajuk “Penerapan Deep Learning untuk Personalisasi Pembelajaran Anak Usia Dini dan Pendidikan Kesetaraan” resmi digelar secara luring…
Harkitnas 2025 sebagai Momentum Kebangkitan Pendidikan

Harkitnas 2025 sebagai Momentum Kebangkitan Pendidikan

Penulis : Imam Syafei Adalah Kader Golkar Institute ARTIKEL – Setiap 20 Mei kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Pada bulan…