Mendorong Generasi Muda Berwirausaha
- Artikel
- November 17, 2022
- No Comment
- 49
Imam Syafei sebagai Fungsionaris Golkar Jabar, Alumni Golkar Institute YPL 8
mangimam.id – artikel (18/11/2022) Publik sudah mengerti bahwa pengangguran merupakan persoalan serius bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini karena dampak buruk dari pengangguran dapat melahirkan berbagai tindakan kriminal seperti pencurian, penipuan dan berbagai tindakan lain yang berakibat buruk.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Indonesia pada periode Agustus tercatat 5,86% atau sebanyak 8,41 juta orang. Angka tersebut lebih rendah bila dibandingkan Agustus 2021 yang mencapai 6,49% atau 9,1 juta orang (Kontan, 7 November 2022).
Beberapa penyebab pengangguran yang umum terjadi di Indonesia adalah Kurangnya lapangan pekerjaan. Setiap tahunnya, Indonesia memiliki jumlah lulusan sekolah atau kuliah yang begitu tinggi. Jumlah yang sangat besar ini tidak seimbang dengan lapangan pekerjaan yang ada, baik yang disediakan oleh pemerintah maupun swasta.
Berbagai negara di dunia berlomba-lomba dalam merespons persoalan pengangguran dengan berbagai kebiajakan dan program. Salah satu program yang terus diupayakan oleh pemerintah adalah penciptaan wirausaha baru. Peran sektor wirausaha sangat strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional karena sektor tersebut bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, terutama bagi masyarakat yang selama ini menganggur.
Kemajuan ekonomi negara-negara maju salah satunya ditopang oleh sektor wirausaha. Amerika Serikat, Jepang, Inggris dan Korea Selatan adalah deretan negara yang menaruh perhatian besar terhadap dunia wirausaha.
Jika dibandingkan dengan negara lain, jumlah wirausaha Indonesia masih terbilang rendah. Menurut ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Inarno Djajadi, rasio kewirausahaan di Indonesia masih terbilang cukup rendah, bahkan tertinggal dibandingkan sejumlah negara ASEAN lainnya. Saat ini rasio kewirausahaan di Indonesia masih 3,18 persen dari total populasi penduduk (Jurnas.com, 25/10/2022).
Pendidikan Kewirausahaan
Menurut Kasmir (2012) wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil risiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.
Oleh karena itu, yang perlu dilakukan oleh mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa dalam melakukan perubahan adalah menjadi wirausaha (entrepreneur). Menjadi wirausaha muda merupakan kebanggaan tersediri bagi generasi muda di tengah semakin ketatnya persaingan dan minimnya lapangan kerja yang tersedia. Berwirausaha perlu dijadikan prioritas utama mahasiswa sebagai upaya untuk menciptakan peluang-peluang baru yang berdampak positif bagi lingkungan.
Saat ini yang perlu diupayakan adalah bagaimana menyiapkan mental dan keterampilan para generasi muda agar tidak hanya bergantung penuh pada lapangan kerja yang telah ada. Di sini, pemerintah dan dunia pendidikan perlu mendorong mahasiswa guna mengembangkan potensi kepemimpinan, manajerial, dan intelektualnya dalam berwirausaha. Berbagai kompetisi, bantuan modal, kerja sama, magang, kunjungan, seminar dan kegiatan yang berkaitan dengan dunia wirausaha perlu digalakkan guna menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran berwirausaha di kalangan generasi muda.
Khoiruddin (2021) menyatakan, sebagai respons terhadap kebutuhan pembentukan wirausaha-wirausaha baru, satuan pendikan perlu memberikan penguatan di bidang kewirausahaan. Program pengembangan mentalitas wirausaha dimaksudkan untuk membentuk jiwa kewirausahaan di kalangan siswa dan membimbing mereka agar dapat menjadi job creator, bukan job seeker. Idealnya, desain pembelajaran yang dipilih ialah desain pembelajaran yang berorientasi untuk menghasilkan calon wirausaha mandiri yang mampu mendirikan, memiliki dan mengelola perusahaan serta dapat memasuki dunia bisnis dan industri secara profesional.
Dalam konteks ini, lembaga pendidikan harus mendesain pembelajaran yang mampu merangsang mahasiswa agar mau terjun ke dunia wirausaha. Lembaga pendidikan perlu menyiapkan materi tentang wirausaha, mengadakan kompetisi wirausaha, mengadakan program pengabdian masyarakat berbasis wirausaha serta berkolaborasi dengan pengusaha dan lembaga keuangan guna memupuk mental wirausaha generasi muda. Dengan modal tersebut diharapkan para mahasiswa nantinya berani berwirausaha sehingga mampu menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.