
Menyambut Ramadhan dengan Ilmu
- ArtikelKegiatanPendidikan
- March 22, 2023
- No Comment
- 110
Oleh Imam Syafei, S.Pd, M.Pd sebagai Alumni Golkar Institute YPL 8, Presidium KAHMI Kabupaten Bandung, Penggiat Pendidikan
MANGIMAM.ID– ARTIKEL – Tidak terasa, sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan 1444 H, yaitu bulan yang memang ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh penjuru dunia. Sebab, ibadah puasa memiliki keutamaan yang tidak dimiliki oleh ibadah-ibadah lainnya. Maka dari itu, siapa pun yang usianya sampai pada bulan Ramadhan patut bersyukur kepada Allah karena akan dipertemukannya dengan berbagai keistimewaan.
Bulan Ramadhan memiliki keistimewaan tersendiri. Selain diturunkannya Al-Qur’an, bulan Ramadhan juga memiliki malam istimewa yaitu malam Lailatul Qadar. Di bulan Ramadhan, kita akan dididik untuk mengendalikan hawa nafsu syahwat, serakah, dan nafsu ego diri. Karena itu, jangan sampai bulan Ramadhan ini kita sia-siakan begitu saja. Sudah sepatutnya kita menjadikan puasa Ramadhan sebagai madrasah yang akan mendidik kita menjadi pribadi yang saleh ritual dan sosial.
Ilmu sebagai Bekal
Sebelum kita melakukan puasa Ramadhan, maka kita diwajibkan untuk mengetahui ilmunya. Artinya, kita memiliki kewajiban untuk mengaji dan mempelajari syarat sah puasa, syarat wajib puasa, rukun puasa, perkara yang membatalkan puasa dan hal-hal lain yang berkaitan dengan puasa Ramadhan. Karena itu, sudah seharusnya kita membekali diri dengan ilmu yang berkaitan dengan puasa yang sebentar lagi akan kita laksanakan.
Dari saking pentingnya bekal ilmu sebelum memasuki Ramadhan, maka Umar bin Abdul Aziz bahwa orang yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu, maka dia akan membuat banyak kerusakan daripada mendatangkan kebaikan.
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah juga mengatakan, orang berilmu mengetahui tingkatan-tingkatan beribadah, perusak-perusak amal dan hal-hal yang menyempurnakan dan apa-apa yang menguranginya.
Tidak tahu akan hukum puasa, bisa jadi puasa kita rusak. Tidak tahu apa saja hal-hal yang disunnahkan saat puasa, kita bisa kehilangan pahala yang berlimpah. Tidak tahu jika maksiat bisa mengurangi pahala puasa, kita bisa jadi hanya dapat lapar dan dahaga saja saat puasa. Ibadah bisa diterima jika mengikuti tuntunan Nabi Muhammad SAW. Dan, semua itu ada ilmunya. Dengan ilmu itu, kita tidak aka asal-asalah dalam beribadah.
Menurut Ustadz Abdul Somad (2019), Ramadhan ini perlu ditunjukkan dengan kesiapan, di antaranya adalah kesiapan ilmu, karena ilmu lebih didahulukan daripada amal. Sebelum beramal, kita harus tahu terlebih dulu ilmunya agar sesuai dengan tuntunan Rasul dan mendapatkan pahala. Bisa jadi seorang muslim begitu semangat menyambut Ramadhan, tapi kalau tidak tahu bagaimana cara berpuasa, apa saja amal-amal yang disunnahkan di bulan Ramadhan dan hal-hal apa yang membatalkan puasa maka nilai amalnya tidak sempurna.
Oleh karena itu, ilmu terkait puasa dan amalan yang menyertainya sangat penting diketahui untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan . Dan, semua itu perlu kita pelajari sebelum masuk bulan Ramadhan.
Mumpung masih ada waktu, mari bersemangat untuk terus belajar terkait hal-hal yang berhubungan dengan puasa Ramadhan dengan cara menghadiri majelis ilmu, belajar langsung kepada seorang ustadz, dan membaca kitab atau buku tentang puasa. Dengan cara itu, saya yakin puasa yang akan kita jalankan nanti benar-benar akan bermakna dan tentunya akan mendatangkan kebaikan kepada kita.
Mari bersemangat belajar dan mempelajari hal-hal terkait Ramadhan karena sebentar lagi akan menghampiri kita. Kita hadiri majelis ilmu, membaca buku dan berdiskusi yang bermanfaat.