Nilai-Nilai Pendidikan dalam Peringatan Tahun Baru Hijriah
- ArtikelMotivasi
- July 18, 2023
- No Comment
- 66
Oleh : Imam Syafei, S.Pd, M.Pd sebagai Sekretaris DPD Ormas MKGR Provinsi Jabar
mangimam.id- artikel; Seperti kita ketahui bersama bahwa pergantian tahun baru biasanya ditandai dengan berbagai perayaan, seperti pesta kembang api, tiupan terompet dan berbagai perlombaan. Tapi berbeda halnya dengan tahun baru Hijriah yang jatuh setiap satu Muḥarram bagi umat Islam.
Bagi umat Islam, pergantian tahun Hijriah biasanya diisi dengan acara pengajian dan doa bersama dengan harapan dapat mengambil nilai-nilai perjuangan dibalik peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad dan para sahabat.
Perayaan tahun baru Hijriah tentu memiliki keistimewaan bagi umat Islam mengingat pada bulan itu terdapat satu peristiwa bersejarah yang tidak akan dilupakan oleh umat Islam diseluruh dunia. Peristiwa bersejarah itu adalah kejadian hijrah Nabi Muhammad SAW bersama para sahahatnya dari kota Makkah menuju kota Madinah yang semula bernama kota Yasrib.
Hijrah yang dilakukan oleh Rosulullah SAW merupakan perjuangan yang sangat berat dan penuh pengorbanan. Nabi dan para sahabat terpaksa meninggalkan keluarga dan harta bendanya menuju kota Madinah dengan melintasi padang pasir yang tandus. gersang dan panas hingga dikejar-kejar oleh musuh.
Nilai-Nilai Pendidikan
Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW mengandung hikmah dan pendidikan penting bagi umat Islam yang dapat dijadikan sebagai pegangan dalam menjalankan perintah Allah sebagai khalifah di muka bumi ini. Setidak-tidaknya ada beberapa nilai pendidikan dalam peristiwa hijrah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
Pertama, perjuangan dan pengorbanan. Perjuangan kaum muslimin pada waktu itu herhasil membawa sejarah peradahan manusia menuju peradaban Islam yang maju sesuai dengan ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Perjuangan Nabi Muhammad dan sahabat merupakan pendidikan penting yang dapat kita teladani dalam konteks kekinian. Perjuangan ini bisa dipraktikkan dalam segala aspek kehidupan, seperti mencari ilmu, bekerja untuk menafkahi keluarga dan kegiatan-kegiatan lain yang bisa mendatangkan kemaslahatan bagi sesama.
Kedua, mental-spiritual. Hijrah yang dilakukan oleh Nabi bukan semata-mata perpindahan fisik untuk memperoleh keuntungan ekonomi dan politik semata, melainkan untuk memperkokoh mental-spiritual. Dengan kekokohan mental-spiritual itulah lahir kesadaran yang mampu membawa keadilan bagi seluruh umat manusia.
Ketiga, terjaminnya hak-hak umat. Kalau sebelum hijrah kebebasan masyarakat dipasung oleh struktur budaya feudal dan otoritarian, maka setelah hijrah hak-hak asasi mereka dijamin dengan hukum-hukum Islam atau syariah. Kebebasan yang kita dapatkan saat ini tidak bisa dilepaskan dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW.
Akhirnya, semoga peringatan Tahun Baru Hijriah 1445 kali ini bisa menjadi momentum bagi kita untuk membumikan nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari sehingga tercipta kehidupan yang damai, tentram dan harmonis antarsesama.