Pesan Pendidikan dalam Peristiwa Isra Mi’raj

Oleh : Imam Syafei, S.Pd, M.Pd (Alumni Golkar Institute YPL 8, Presidium KAHMI Kabupaten Bandung)

mangimam.id – ARTIKEL – Isra Mi’raj merupakan peristiwa yang sangat agung, historis, dan fenomenal. Dalam peristiwa tersebut Nabi Mhammad Saw berjumpa dengan banyak kejadian luar biasa yang bisa menjadi media pembuktian kebenaran Sang Ilahi.

Isra Mi’raj bukan sekadar peristiwa biasa. Segala peristiwa keagamaan termasuk Isra Mi’raj mengandung hikmah dan pelajaran luar biasa bagi umat manusia. Ketika itu, Nabi Muhammad Saw mendapatkan perintah shalat langsung dari Allah Swt. Berbeda dengan wahyu atau perintah yang lain di mana Allah menyampaikannya melalui malaikat Jibril. Hal ini menandakan bahwa shalat merupakan syariat yang begitu agung karena Nabi langsung menerimanya dari Sang Pencipta alam ini.

Shalat tentu saja tidak hanya sebatas ibadah ritual, tetapi juga mengandung fungsi kemanusiaan. Sebab, dengan shalat manusia dibersihkan jiwanya setiap waktu. Dengan kesucian jiwa itu, manusia diharapkan mampu menjadi pribadi yang saleh sosial sehingga mereka tak mudah berbuat kriminal, korupsi, prostitusi, mencuri, krisis moral, dan kejahatan lain yang memang bertentangan dengan ajaran agama.

Said Aqil Siradj (2015) menyatakan, hakikat Isra Mi’raj berkesinambungan dengan misi profetis. Yaitu, manusia dengan kesadarannya bisa mengolah jiwanya untuk menaiki (mi’raj) tangga kemuliaan jiwa. Peringatan Isra Mi’raj harus menjadi momentum reformasi jiwa demi peningkatan martabat bangsa di tengah situasi negeri kita yang dilanda banyak tantangan.

Pendidikan Moral

Peristiwa dan mengenang momentum Isra Mi’raj perlu terus diperingati dalam upaya untuk membangkitkan moralitas umat yang semakin hari semakin rapuh, lebih-lebih di era perkembangan teknologi digital yang tantangannya semakin kompleks.

Peristiwa Isra Mi’raj bukan sebatas perjalanan ke langit, namun yang lebih penting dari itu adalah adanya nilai-nilai pendidikan yang bisa kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Setidak-tidaknya ada tiga nilai pendidikan moral dalam peristiwa Isra Mi’raj.

Pertama, manusia harus senantiasa menjaga hubungannya dengan Allah Swt agar hidupnya tenang dan mendapatkan bimbingan dari Allah jika sewaktu-waktu dihadapkan pada persoalan pelik.

Kedua, sebagiamana kita ketahui bahwa dalam perjalanan Isra Mi’raj, Nabi Muhammad Swt banyak melihat orang-orang yang disiksa karena telah melakukan perbuatan dosa. Karena itu, hal ini harus menjadi pelajaran berharga bagi kita agar tidak terjerumus melakukan perbuatan dosa, seperti korupsi, menipu, dan lain-lain.

Ketiga, dalam peristiwa Isra Mi’raj, Nabi Muhammad Saw bertemu dengan para rasul. Pada saat itu, Nabi tidak lupa mengucapkan salam kepada mereka. Hal ini merupakan pelajaran penting bagi kita agar senantiasa menebarkan salam dan kedamaian kepada umat manusia. Dengan kata lain, kita dilarang bermusuhan dengan siapa pun di muka bumi ini.

Beberapa pendidikan moral di atas, pelu kita praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Sudah seharusnya kita menanamkan pendidikan moral kepada anak-anak kita sejak dini agar kelak mereka tumbuh menjadi pribadi yang terdidik dan berakhlak mulia. Semoga peringatan Isra Mi’raj kali ini menjadi momentum bagi kita untuk melakukan transformasi diri menjadi insan-insan yang lebih baik.