Ramadhan sebagai Laboratorium Pendidikan Karakter

Ramadhan sebagai Laboratorium Pendidikan Karakter

  • Artikel
  • March 25, 2023
  • No Comment
  • 84

Oleh : Imam Syafei, S.Pd, M.Pd Sebagai Biro Pendidikan Pelatihan Karang Taruna Jabar 2022-2027, Alumni Golkar Institute YPL 8, Presidium Kahmi Kabupaten Bandung.

MANGIMAM.ID – ARTIKEL : Pemuda adalah generasi penerus bangsa. Masa depan Indonesia sangat ditentukan oleh kualitas anak mudanya. Jika anak mudanya baik, maka masa depan Indonesia akan cerah. Sebaliknya, jika generasi mudanya buruk atau tak bermoral, maka masa depan Indonesia bisa dipastikan akan suram.

Melihat posisi penting generasi muda dalam membangun bangsa, kita patut khawatir akan kondisi generasi muda saat ini mengingat banyak di antara mereka yang terjeurmus ke dalam pergaulan bebas, anarkisme, dan tawuran.

Tawuran adalah perilaku buruk yang sering dilakukan oleh sekelompok anak muda. Aksi ini biasanya terjadi karena adanya konflik perorangan yang pada akhirnya melibatkan siswa lain. Bagi sebagian siswa yang tidak memiliki prinsip yang kuat akan mudah terlibat dalam aksi tawuran.

Melihat banyaknya pelajar yang terlibat aksi tawuran, maka dibutuhkan langkah-langkah nyata untuk mencegah dan memutus mata rantai tawuran. Setiap orang tua tentu saja mendambakan anak-anaknya tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, melainkan juga cerdas secara emosional dan spiritual.

Kurangnya penanaman karakter sejak dini menjadi salah satu penyebab munculnya kenakalan remaja.  Karena itu, membangun karakter seorang anak harus dimulai sejak dini, karena pada usia tersebut penanaman nilai-nilai agama dan akhlak mudah diberikan pada anak melalui pembiasaan maupun keteladanan.

Pendidikan di sekolah memang tidak bisa lepas daripendidikan di rumah. Orang tua ikut bertanggung jawab ataspendidikan anak-anaknya. Waktu anak bersama orang tua dankeluarga jauh lebih banyak dibandingkan dengan guru. Itu artinya, orang tua lebih mengenal dan mengetahui sifat-sifat anaknya.

Madrasah Ramadhan

Menurut Dermawan (2013), karakter dapat juga diartikan sama dengan akhlak dan budi pekerti, sehingga karakter bangsa identik dengan akhlak bangsa atau budi pekerti bangsa. Bangsa yang berkarakter adalah bangsa yang berakhlak dan berbudi pekerti, sebaliknya bangsa yang tidak berkarakter adalah bangsa yang tidak atau kurang berakhlak atau tidak memiliki standar norma dan perilaku yang baik.

Karakter dibangun berdasarkan pemahaman tentang hakikat dan struktur kepribadian manusia secara integral. Sehingga manusia berkarakter takwa adalah gambaran manusia ideal, yaitu manusia yang memiliki kecerdasan spiritual. Kecerdasan spiritual inilah yang seharusnya paling ditekankan dalam pendidikan. Hal ini dilakukan dengan penanaman nilai-nilai karakter melalui keteladanan dari keluarga, sekolah dan masyarakat.

Ramadhan merupakan bulan istimewa bagi kaum muslimin. Di bulan Ramadhan keimanan seseorang meningkat dibandingkan dengan hari-hari di luar bulan Ramadhan. Karena itu, puasa yang dijalankan umat muslim memiliki makna yang luar biasa sebagai media pendidikan karakter.

Puasa pada bulan Ramadhan merupakan momentum untuk pembentukan karakter anak sejak dini. Puasa akan melahirkan anak-anak yang memiliki prinsip tangguh, kesabaran, keikhlasan dan pantang menyerah serta memiliki solidaritas dan saling mengasihi satu sama lain. Momentum Ramadhan dapat pula menjadi sebuah agenda bagi orang tua untuk melakukan pembinaan karakter anak. Dengan media puasa ini, anak diharapkan dapat menjalankannya dengan baik yang dibimbing dan dicontohkan langsung oleh orang tua.

Puasa mengajarkan seseorang untuk selalu bersikap tulus dan jujur. Jujur kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Kejujuran adalah dimensi moral dan akhlak yang sangat penting. Kejujuran juga merupakan modal utama dalam menjalani segala aktivitas kehidupan.

Oleh karena itu, semoga puasa Ramadhan kali ini bisa menjadi “madrasah” yang mampu meluluskan insan-insan bertakwa dan berakhlak mulia. Dengan kata lain, puasa kita bukan hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi lebih dari itu puasa yang kita jalankan benar-benar puasa yang berkualitas yang ditopang dengan niat yang tulus mengharapkan ridha dari Allah SWT.

Related post

Pro-Kontra Anak Bermasalah Dibina di Barak Militer

Pro-Kontra Anak Bermasalah Dibina di Barak Militer

Penulis Imam Syafei Sebagai Sekretaris MKGR Jabar ARTIKEL – Belakangan ini media massa diramaikan dengan pemberitaan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi…
Mahasiswa Doktoral S3 Pendidikan Masyarakat UPI Kompak Gelar Pelatihan Deep Learning

Mahasiswa Doktoral S3 Pendidikan Masyarakat UPI Kompak Gelar Pelatihan…

KEGIATAN – Kegiatan pelatihan bertajuk “Penerapan Deep Learning untuk Personalisasi Pembelajaran Anak Usia Dini dan Pendidikan Kesetaraan” resmi digelar secara luring…
Harkitnas 2025 sebagai Momentum Kebangkitan Pendidikan

Harkitnas 2025 sebagai Momentum Kebangkitan Pendidikan

Penulis : Imam Syafei Adalah Kader Golkar Institute ARTIKEL – Setiap 20 Mei kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Pada bulan…